View Full Version
Senin, 21 Nov 2016

Kelompok Separatis Inginkan Ahok Tidak Dipenjara

JAKARTA (voa-islam.com)- Adanya pihak-pihak yang mengmabil keuntungan dari kasus penistaan agama Islam oleh Ahok mungkin saja tidak dapat dihindari. Mereka-mereka yang bisa saja melindungi  Ahok dari penahanan pun ditengarai membuat berbagai acara, yang intinya memutarbalikkan fakta-fakta.

“Ada yang ingin memecah belah bangsa dan negara. Akan tetapi itu sama sekali tidak ada urusan hukumnya soal penistaan yang dilakukan oleh Ahok terhadap Al-Qur’an, yakni misalkan akan ada ancaman bahwa jika Ahok dipenjara daerah tersebut memisahkan diri dari NKRI,” sampai Munarman, Jubir Gerakan Nasioanl Pengawal Fatwa MUI, beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Bagi Munarman, mereka yang mendukung Ahok seperti itu jelas sekali dari kelompok-kelompok separatis. “Kelompok itu separatis dan mendukung Ahok memutarbalikkan fakta,” sambungnya.

Hal lain yang dinilai cukup tidak masuk akal, dan juga terkesan jauh dari substansi tuntutan umat Islam yakni adanya ungkapan bahwwa Ahok seperti tokoh nasional di suatu negara.

“Ahok mengatakan bahwa ia seperti Nelson Mandela. Tidak lucu, tetapi bodoh ucapan itu. jelas-jelas Nelson itu ditindas sebab mempertahankan mayoritas ditindas oleh minoritas, yaitu kulit putih menidas kuit hitam. Ini apartheid.

Nelson itu dipenjara karena sistem yang ada itu. Tetapi lucunya malah dia mempersonalisasikannya,” ungkapnya.

Maka dari itu, aksi damai Bela Islam dilanjutkan sebagai jalan lain untuk memperbaiki tata hukum di Indonesia.

“Karena itu kami melakukan aksi. Sebab hukum tidak tegak sebagaimana mestinya. Dan kami menyerukan Indonesia bahwa Indonesia sedang terancam dari negeri hukum ke negeri kekuasaan,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version