View Full Version
Kamis, 24 Nov 2016

Aksi Super Damai Bela Islam III Dilarang, Politisi: Semakin Dilarang, Semakin Membesar

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi senior menanggapi Polri yang melarang-larang umat Islam untuk melakukan aksi Super Damai Bela Islam III 2 Desember. Politisi menilai bahwa apa yang dilarang itu nampak tidak bisa diterima dan agak lucu.

Dan menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan ketidakadilan, lalu dilarang umumnya akan semakin besar. Hal itu lantaran publik tidak puas dengan kinerja aparat kepolisian.

“Aksi Super Damai kok dilarang? Lucu juga. Makin dilarang biasanya sih makin membesar ketidakpuasan rasa ketidakadilan,” kata Dewan Syuro PBB, MS Ka’ban, melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.

Polri diminta olehnya agar tidak sekenanya saja mengeluarkan pelarangan untuk melalukan aksi. Bahkan yang mengeluarkan pernyataan dilarangv tersebut dimintanya agar kembali tengok UU.

“Tuduhan makar itu bahasa Orde Baru, zaman Opstib. Kok Polri setback? Demo menurut UU tidak perlu izin, melainkan hanya melalui pemberitahuan. Coba deh baca UU-nya.”

Umat Islam menurutnya tentu melakukan aksi kembali karena menilai ada yang tidak beres dengan perlakuan Polri ke Ahok. Sehingga wajar umat Islam menuntut keadilan agar tersangka penista agama Islam itu ditahan.

Menurut Ka’ban, adanya isu makar itu bisa jadi hanyalah omongan kosong saja. “Isu makar oleh Polri pengalihan isu. Kalau diminta siapa yang makar, pastu ngeles. Ada aktor politik tunggangi aksi damai, ternyata omdo (omong doang).” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version