BANDUNG (voa-islam.com) – Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menegaskan, jika tersangka penistaan agama Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dibiarkan bebas akan menjadi sumber perpecahan bagi NKRI.
“Jika penista agama dibiarkan bebas, ini sangat berbahaya, ini akan menjadi sumber perpecahan di negara kesatuan republik Indonesia," tegasnya kepada wartawan di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat yang lalu.
Deddy mengatakan, umat Islam sudah membuktikan dalam Aksi 411 dengan melakukan demonstrasi yang tertib. Selama ini, lanjutnya, belum pernah terjadi dalam sepanjang sejarah 2,3 juta orang berdemo dengan tertib.
"Umat Islam itu beradab, tapi kenapa kok dibilang barbar. Umat Islam dengan tulus berjuang dengan keimanan, tetapi dituduh menerima uang 500 ribu," ungkapnya menyinggung ucapan Ahok dalam sebuah wawancara dengan ABC News beberapa waktu lalu.
Deddy menilai semua tudingan itu akibat Ahok tidak ditahan.
Sudah kitab suci dihina umatnya sekarang yang dihina. Akhirnya kan bertambah besar akumulasinya. Kalau tidak ditahan, ini akan menjadi sesuatu yang bergulir sangat besar dan sulit dikendalikan
“Sudah kitab suci dihina umatnya sekarang yang dihina. Akhirnya kan bertambah besar akumulasinya. Kalau tidak ditahan, ini akan menjadi sesuatu yang bergulir sangat besar dan sulit dikendalikan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan oleh aparat penegak hukum adalah menahan Ahok.
“Karena kalau dia di luar dia tak mungkin bisa menahan mulutnya,” ujarnya.
Deddy khawatir jika aparat penegak hukum tidak bersikap adil negara ini akan diinjak-injak dan hancur oleh seorang Ahok.
“Oleh karena itu proses ini harus kita kawal dan (Ahok-red) jangan membuat friksi-friksi baru yang membuat umat Islam marah," tegasnya.
Deddy Mizwar hadir di tengah-tengah ribuan peserta Apel Siaga Umat Islam Jabar untuk menggantikan Guberur Ahmad Heryawan yang berhalangan hadir karena diundang presiden ke istana. [ally/iman/jna/voa-islam.com]