JAKARTA (voa-islam.com)- Cukup mengejutkan, ada lembaga survey yang mengekspos penemuannya terkait dengan aksi Damai Bela Islam II beberapa waktu lalu. Dalam penemuannya, lembaga tersebut merilis bahwa masyarakat yang tidak ikut aksi sebanyak 90 persen mendukung umat Islam turun ke jalan.
“Survey Indikator; aksi 411 menurut mayoritas responde murni maunya rakyat. Tidak ditunggangi. Padahal respondennya 90 persen tidak ikut aksi,” tulis Andi Arief, mantan Staff Khusus Presiden SBY, melalui akun Twitter pribadinya.
Karena itu keadilan dalam permintaan umat Islam terhadap Ahok yang menistakan agama Islam sebaiknya segera diputuskan. “Kalau rakyat kebanyakkan mengatakan bahwa aksi 411 adalah menggambarkan kegelisahan seperti survey Indikator, sebaiknya tindakan adil dinanti.”
Selain itu, lembaga survey Indikator juga merilis soal Buni Yani, orang yang mengunggah video Ahok nistakan Al-Qur’an. Dalam hasilnya, survey itu menemukan jawaban bahwa sebenarnya Buni hanya salah dalam menstranskrip.
Akan tetapi bukan itu yang dinilai masyarakat, melainkan videonya yang telah menyebar. “Mayoritas rakyat Jakarta, survey Indikator tahu Buni Yani salah transkrip. Tetapi yang dilihat bukan transkrip, tapi video yang menyebar.”
Maka karena itu jangan dianggap hal kecil jika faktanya rakyat Jakarta, pun termasuk umat Islam Indonesia marah akibat dari video yang menyebar tersebut. Ini sekali lagi bukan karena transkrip, tetapi karena video yang menyebar yang telah menistakan agama Islam.
“Sebagian besar rakyat Jakarta bisa memaafkan Ahok dan sebagian masih belum memaafkan. Mereka melihat/mendengar video, bukan transkrip.” (Robi/voa-islam.com)