JAKARTA (voa-islam.com)- Ucapan Kapolri, Tito Karnavian yang menyatakan akan ada makar dinilai bak ucapan preman. Dan ucapan itu bagi politisi wanita, Rachmawati Sukarnoputri Indonesia seperti kembali ke era kolonial.
Dan ucapan keduanya itu sebagi sikap panic dan otoriter. “Indonesia set back seperti kolonial! Ucapan Tito dan Surya Paloh, tuduh makar dan ‘kita lawan’ adalah ucapan mirip preman. Bukan negarawan, atau pimpinan, melainkan ucapan orang panic, paranoid, dengan sikap otoriter,” katanya, melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Hal ini menurutnya persis saat Indonesia dijajah Belanda beberapa puluh tahun silam. Saat itu Sukarno yang melawan penjajah tetapi dituduh makar oleh Belanda.
“Persis seperti Bung Karno hadapi pemerintah kolonial Belanda, dituduh makar karena melawan penguasa penjajah dikenal dengan pasal ‘exorbitante rechten’.”
Surya Paloh pun dituding dirinya sebagai orang yang berpotensi memelah bangsa akibat dari ucapannya. “Ucapan Surya Paloh yang tidak tahu konsekwensi ucapannya. Ini artinya mengajak perang saudara. Dan jika ini yang dikehendaki, jelas yang memprovokasi dan memecah belah NKRI adalah penguasa sendiri.
Jangan putar balik. Fakta sejarah kaum peninda adalah yang sering memanipulasi kenyataan dengan sikap fasistis. Benar adanya kata Bung Karino, kaum sana tidak akan mengerti dengan kaum sini.” (Robi/voa-islam.com)