View Full Version
Senin, 28 Nov 2016

Umat di Aksi Damai Esok Murni Minta Keadilan, jika Ada Makar maka Kapolri yang Tanggungjawab

JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintah seharusnya tidak perlu paranoid dengan aksi umat Islam yang akan berlangsung Jum’at, 2 Desemeber 2016 mendatang. Umat hanya ingin menuntut keadilan sebagaimana hak dasar manusia yang merdeka.

Bila pemerintah ingin aksi itu tetap damai, maka lakaukanlah hal-hal positif agar keadilan itu tegak di Indonesia dengan baik. “Untuk menuntut keadilan ditegakkan seperti aksi 212 tidak perlu takut. Lakukanlah upaya dengan segala cara, kecuali kejahatan,” tulis Andi Arief, aktivis senior melalui akun Twitter pribadinya.

Menurut Andi, hal-hal atau isu makar yang beberapa waktu lalu dihembuskan oleh Polri sendiri, sebaiknya diselesaikan sendiri. Pun bila tuduhan itu terbukti, maka yang salah bukanlah rakyat atau aksi Super Damai Bela Islam III mendatang.

“Persiapkan saja dengan baik rencana aksi sedamai mungkin. Biarlah Kapolri mengurusi makar. Kalau ada makar di 212 yang salah bukan rakyat.”

Aksi yang dilakukan oleh umat Islam bukanlah hal yang mesti dipersoalkan jika hukum itu tegak dengan adil. Ahok yang menistakan agama Islam seharusnya ditangkap tetapi tidak dilakukan adalah indikasi keadilan tidak tegak.

“Aksi 212 akan terjadi damai, kalau benar ada makar maka Kapolri yang paling bertanggung jawab. Dia yang klaim tahu. Rakyat tegak lurus saja. Kapolri tugasnya memadamkan potensi makarnya jika memang itu bukan telenovela.

Tugas rakyat menuntut keadilan ynag dua kali dapat janji palsu. Keadilan seperti yang dituntut masih jauh dari harapan. Proses hukum dagelan bisa terjadi. Jangan ganggu Jokowi, dia lagi promosi starbuck.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version