View Full Version
Senin, 28 Nov 2016

Polri dan Intelijen Dibuat Sibuk karena Status Ahok yang Tidak Kunjung Ditahan

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu Mantan Staff Khusus Presiden mengatakan bahwa Aksi Super Damai Bela Islam III tanggal 2 Desember mendatang membuat intelijen dan kepolisian sulit memprediksi jumlah massa. Aksi yang diindikasi karena senasib dan sepenanggungan ini bahkan membuat sulit kinerja aparat penegak hukum.

“Saya curiga gerakan yang didorong dari hati nurani karena ketidakadilan sangat menyulitkan polisi dan intelejen soal estimasi massa. Aksi 1410  jumlah massa besar, lebih besar lagi 411 di luar prediksi  212 sulit diprediksi jumlahnya. Karena spontanitas sulit dihitung,” tulis Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya.

Kata makar yang dilontarkan oleh elit kepolisian pun menurutnya adalah sikap panik, yang seharusnya tidak naik ke permukaan jika saja tuntutan umat dipenuhi. “Munculnya kata penyusup  setelah aktor politik dan makar menunjukkan Kapanikan. Kalau saja tuntutan yang masuk akal dipenuhi gak perlu repot.”

Bila pun pada akhirnya tuduhan makar itu terjadi, maka yang patut bertanggungjawab penuh adalah menurutnya Kapolri karena ia “penyebar” isu tersebut.

“Aksi 212 akan terjadi damai, kalau benar ada makar maka Kapolri yang paling bertanggung jawab. Dia yang klaim tahu. Rakyat tegak lurus saja. Kapolri tugasnya memadamkan potensi makarnya jika memang itu bukan telenovela. “ (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version