JAKARTA (voa-islam.com)- Rakyat kini nampak disibukkan dengan adanya kasus hukum Ahok yang tidak pasti. Padahal, sebelum Ahok yang menistakan agama Islam telah lebih dahulu penista lain ditetapkan tersangka lalu ditahan.
Kesibukkan ini bahkan sampai rakyat melupakan kasus-kasu Ahok yang lainnya. Di antaranya kasus dugaan korupsi.
“Kerugian negara pembelian Transjakarta, Sumber Waras, tanah Cengkareng dan pungli reklamasi bisa untuk 7 tahun lebih BLT 5 juta per tahun,” kata aktivis senior Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya.
Tidak hanya itu, saking disibukkannya soal di atas, salah satu Cagub DKI, Agus Harimurti Yudhoyono menurut Andi pun kini tengah dikritik oleh pendukung (Ahok) Jokowi. Hal ini karena salah satu program Agus dinilai kurang memadai jika RT/RW diberikan dana yang cukup.
“Untuk kluster ketiga mendekati miskin dulu PNPM, sekarang dihapus diakumulasi di dana desa, makanya AHY-Sylvi menstimulus RT berbasis RW. Betapa teriris-irisnya hati dan perasaan rakyat miskin jakarta melihat uang dihamburkan membeli tanah mangkrak sumber waras.”
Program PKH era SBY yang dilanjutkan Jokowi adalah Program BLT terbatas, mungkin pengkritik BLT bisa bertanya pada Ibu Khofifah dan Jokowi. Di Brazil program dual track era Lula, era SBY tiga kuster.
“Targetnya yang sangat miskin, miskin, dan mendekat miskin. BLT untuk yang sangat.”
Kartu Jakarta pintar dan Kartu Jakarta sehat hanya mengubah sistem skema dana jamkesmas dan BOS. Itu untuk kluster kedua. (Robi/voa-islam.com)