JAKARTA (voa-islam.com)--PT Nippon Indosari Corpindo Tbk selaku produsen ‘Sari Roti’ telah menjalankan skenario komunikasi yang buruk, yakni dengan seakan-akan menuding secara tidak langsung Aksi Bela Islam III, 212, sebagai kegiatan politik.
Pendapat itu disampaikan pengamamat komunikasi politik Muhammad Ilham Akbar (07/12). “Seharusnya PT Nippon Indosari Corpindo Tbk selaku produsen Sari Roti tidak membuat pernyataan blunder. Lebih baik diam saja terkait ada Sari Roti yang digratiskan di aksi 212,” kata Ilham.
Ilham menilai, pernyataan resmi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk itu sangat kontra produktif dan merugikan umat Islam. “Logikanya, ketika perampok menggunakan mobil merek tertentu untuk merampok, apakah produsen mobil itu perlu klarifikasi?” tanya Ilham.
Menurut Ilham, gerakan boikot Sari Roti merupakan gerakan protes yang sangat efektif untuk memberikan pelajaran buat PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. “Ini pelajaran buat semua bahwa konsumen terbesar di Indonesia itu umat Islam, untuk itu jangan sekali-kali menyakiti umat Islam,” pungkas Ilham.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. selaku produsen produk Sari Roti membuat pernyataan blunder secara tidak langsung menuding Aksi Bela Islam III 212 sebagai kegiatan politik.
“Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada diluar kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,” demikian salah satu butir pernyataan resmi menejemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. * [Syaf]
Sumber: Intelijen