JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), Ahmad Ismail mengaku saat sebelum mengikuti aksi Super Damai Bela Islam ia telah berpesan kepada teman-temannya bahwa ia siap dijemput nyawanya. Dan hal ini ia sampaikam dengan tanpa rasa penyesalan.
“Saat aksi 411 lalu, saya mengatakan kepada rekan-rekan bahwa jika saya mati nanti, saya tidak akan pernah menyesal,” akunya, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Dalam mengatakan hal itu, ia merasa bangga. Terlebih saat anak-anak UI mengabadikan momen perkataannya itu.
“Di sepanjang jalan anak-anak UI, mereka itu foto-foto bersama kami,” katanya.
Sebagai alumni, ia merasa tidak menyesal mengikuti aksi tersebut. Bahkan dalam pengakuannya, saat aksi 212 pun ia (akan) turun bersama alumni lainnya. Bersatu bersama umat Islam lainnya dari berbagai daerah.
“Besok (2/12/2016) saya akan turun bersama ILUNI,” sambungnya. Sebagai lembaga pendidikan, ia ingin UI menjadi rumah bagi alumni untuk menyelenggarakan kegiatan (seperti Bela Islam).
Ia juga berharap UI juga tetap dipercaya menjadi tempat untuk menggodok hal-hal yang berbau keilmuan.
“Kita jangan bermimpi dengan AS membela kita terhadap Cina. Mereka berdua sama saja,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)