JAKARTA (voa-islam.com)- Bagi salah satu pengamat politik sekaligus aktivis senior apa yang Ahok lakukan, yakni menistakan agama Islam adalah bagian atau bentuk dari kepentingan politiknya. Dan atas sikap Ahok ini, ia menilai mantan Bupati Bangka Belitung tersebut dapat membahayakan keberlangsungan kebhinekaan yang ada di Indonesia.
“Bagi saya, Ahok rela menista agama untuk kepentingan politiknya. Ini orang berbahaya buat kebhinekaan. Jangan dibalik-balik seolah korban,” kata Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.
Apa yang diucapkan saat berkeunjung ke salah satu daerah di Jakarta itu pun menurutnya adalah kejahatan politik yang semestinya tidak terjadi. Ahok harus tanggungjawab atas ucapannya itu.
“Karena Pilkada ia bicara menista agama di Kepulauan Seribu. Menurut saya itulah kejahatan politik Ahok yang harus dibayar setimpal.”
Harapan Ahok saat mengutip surat Al-Maidah bukan suatu hal yang diharapkan olehnya, yaitu di antaranya menurut Mantan Staff Presiden SBY ini adalah mendulang suara. “Dengan isu SARA/Al-Maidah Ahok mengharapkan peruntungan alias gambling, siapa tahu bisa memecah 44 persen itu. Ternyata reaksi balik segede gunung.
Sikap 44 persen muslim pilih muslim itu sejak Pilkada 2012 (SMRC), itulah yang merisaukan Ahok sehingga dengan sengaja memancing dengan Al-Maidah.” (Robi/voa-islam.com)