View Full Version
Sabtu, 10 Dec 2016

Jika Penista Islam, Ahok Bebas, Posisi Jokowi selaku Presiden kan Terganggu

JAKARTA (voa-islam.com)- Hampir 100 persen masyarakat yang mendukung aksi Bela Islam, walaupun kenyataannya mereka yang mendukung tidak ikut turun ke jalan. “Itu bukt 411 diam-diam didukung. Dan menariknya dukungan 411 dilakukan lebih 90 persesn yang tidak mengikuti 411,” tulis Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya.

Apa yang disampaikan olehnya ini hasil dari rilis yang dihasilkan oleh lembaga survey SMRC. Di rilis tersebut bahkan Andi menyampaikan bahwa Jokowi dianggap ikut campur soal kasus Ahok yang menistakan agama Islam. “Dari survey SMRC Jokowi dianggap intervensi kasus Ahok oleh hampir seperempat masyarakat, hampir separuh ragu, seperempeat anggap tidak.”

Atas hasil penemuan survey tersebut, menurut Andi, kedudukan Jokowi sebagai Presiden bisa saja perlahan mulai dipertanyakan. “Kesimpulan  #surveySMRC sebenernya menunjukkan Aksi 411 membekas di hati rakyat sehingga mendapat dukungan bisa gerus legitimasi Jokowi. Aksi 411 berdimensi politik, karena  sudah ada penilaian masyarakat Jokowi lindungi Ahok. Di sinilah kenapa muncul tema keadilan.”

Maka ia menyampaikan hal biasa yang pada akhirnya massa atau umat Islam meningkat turun ke jalan pada aksi 212 lalu. Ini pun sebenarnya sudah warning bagi kedudukan Jokowi selaku pemimpin Negara.

“Berdasarkan #surveySMRC soal aksi 411 menjawab kenapa orang protes di 212 jauh lebih besar dan politis. Ada bahaya pemimpin tidak adil.”

Paska aksi 411 dan 212 menurutnya semakin menarik dicermati. Dugaan bahwa Pilkada penyulut situasi makin hari makin terbantahkan. “Setelah Jokowi nimbrung di 212, KPK seolah sebelumnya dapat vitamin baru soal Sumber Waras. Kasus yang dianggap tak ada niat.

Ketidakadilan adalah isu paling cepat membuat kelas menengah protes. Aksi 212 menurut saya adalah kemarahan kelas menengah.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version