View Full Version
Rabu, 14 Dec 2016

Ahok Katakan yang Gunakan Ayat Suci di Politik sebagai Pengecut

JAKARTA (voa-islam.com)- Al-Qur'an adalah milik umat Islam. Siapapun yang membacanya adalah hak seorang muslim. Pun termasuk yang menafsirkannya adalah domain para ulama muslim, bukan orang-orang kafir.

Pada kasus penistaan agama Islam dengan tersangka Ahok, ia telah dinyatakan oleh MUI menistakan Islam. Tapi ia berkilah bahkan menuduh, salah satunya bahwa Al-Maidah digunakan oleh oknum politisi yang takut bersaing.

Secara tidak sadar pun Ahok juga nampak menafsirkan ayat Al-Qur'an, yang sejatinya menjadi domain umat Islam. Di antaranya ia mengaku menyebutkan bahwa Al-Maidah itu diturunkan saat nabi Muhammad ingin dibunuh. "Jadi jelas ayat itu bukan untuk atau dalam rangka memilih di pemerintahan," katanya, saat membaca nota keberatan dengan mengutip tulisannya di sidang perdana, Selasa (13/12/2016), di pengadilan Jakarta Utara, Jakarta.

Dan menurutnya, di Indonesia kepala pemerintahan bukanlah kepala agama atau imam kepala.

Ia juga menukil dan seakan menuding oknum Kristen yang mempergunakan ayat yang nampak serupa, yang intinnya tidak memilih pemimpin selain Kristen sebagai pengecut.

"Elit kaum Kristen menggunakan Galatia ayat 6. Intinya pilihlah yang seiman, sesama kita. Karena banyaknya elit pengecut yang akhirnya mengamalkan hitung suara berdasarkan agama."

Dan menurut Ahok, hal tersebut dapat menjadikan tidak dapat memilih pemimpin terbaik dari yang baik. "Kondisi inilah yang memicu kita tidak dapat memilih pemimpin terbaik dari yang baik." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version