JAKARTA (voa-islam.com)- Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak lepas dari pengaruh-pengaruh dari negara luar. Apa yang belum atau tengah terjadi malah dapat menyeret Indonesia ke dalam pusaran perpolitikan internasional.
Indonesia tidak dapat melawannya/pun mengelaknya. Yang mesti dilakukan Indonesia tidak lain adalah mengikutinya untuk bersaing.
"Apa yang dikatakan oleh Mendagri, Tjahjo Kumolo untuk bersahabat dengan negara-negara tetangga itu benar belum tentu adanya. Justru yang ada Indonesia akan menyatu ke dalam kompetesi di antara negara-negara," kata Kapolri, Tito Karnavian, Senin (19/12/2016), di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta.
Dengan banyaknya ragam, Indonesia dahulu hingga saat ini menurut Tito mengikuti konsep turunan dari Belanda, yakni konsep berkoloni.
Konsep yang disebutnya sebagai teritory ideologi ini juga dianggap sangat diterima, walau ada pula yang coba menawarkan ideologi lain.
"Dahulu banyak mengajukan konsep. Macam-macam, termasuk konsep dari Sabang hingga Merauke, yang sebetulnya ini adalah konsep teritory koloni.
Banyak pula ideologi yang ditawarkan. Pun termasuk Pancasila yang beragam dan banyak versi.
Akan tetapi akhirnya Pancasila seperti sekarang," jelas Tito. (Robi/voa-islam.com)