JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Ketua Umum KAMMI, Andriyani menyatakan bahwa rezim Joko Widodo sedang mengidap penyakit ketakutan yang akut terhadap rakyatnya sendiri.
"Saya lihat rezim ini sedang paranoid. Harusnya pemerintah melakukan dialog. Tetapi kita lihat justru untuk dialog ke para aktivis itu kurang dilakukan.
Dan segala bentuk penangkapan aktivis itu bagian dari bentuk pemerintah tidak kelola masyarakat dengan baik. Sampai-sampai media sosial pun kini tengah dibatasi (baca: dipantau)," sesalnya, Rabu (21/12/2016), di Gedung Juang 45, Jakarta.
Seharusnya pemerintah menurutnya tidak perlu melakukan hal demikian jika mengedepankan dialog kepada para aktivis. Zaman yang tekah berubah semestinya juga membuat pemerintah keluar dari paradigma lama bahwa daya kritis itu mengganggu pemerintahan.
"Zaman telah berubah, tetapi pemerintahan Joko Widodo justru masih menggunakan paradigma lama yang keluar akibat adanya daya kritis. Kritik itu merupakan dan bagian dari check and balancing," tambahnya.
Pemerintah juga seharunsya loyal kepada masyarakat. Bukannya justru menggunakan cara-cara lama dalam mengatasi para aktivis.
"Negara itu seharusnya berdaulat kepada rakyatnya. Kalau ini kan menggunakan cara-cara lama, dan harus dilawan karena nampak nyata adanya pembungkaman," tutupnya tegas. (Robi/voa-islam.com)