JAKARTA (voa-islam.com)- Menghangatnyaa berita soal warga Cina yang dating ke Indonesia sebagai tenaga kerja masih menjadi perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, warga Cina yang bekerja tetapi tidak mempunyai kemampuan diupah lebih besar daripada masyarakat Indonesia sendiri.
Anggota DPD pun angkat bicara menanggapi serbuan warga Cina yang sedang marak terjadi. Ialah Fahira Idris, mengatakan bahwa hal demikian terjadi di antaranya karena konstelasi politik saat ini. Namun kewaspadaan tetaplah diperlukan dalam melihat kondisi belakangan ini.
“Konstalasi politik global yang terjadi saat ini, mengharuskan kita harus selalu waspada, terlebih bangsa ini punya potensi yang luar biasa. Saat ini ada semacam penggiringan opini bahwa fenomena TKA asing ilegal termasuk tindak-tanduk mereka, terutama yang berasal dari Tiongkok, jangan terlalu dibesar-besarkan,” katanya, melalui akun Twitter pribadinya, dengan hastag(#)AwasTKAillegal.
Padahal, lanjutnya, selain sudah melanggar & melecehkan hukum Indonesia, banyak dari mereka yang menggunakan kebijakan bebas visa banyak dari mereka yang menggunakan kebijakan bebas visa untuk melakukan tindakan-tindakan kejahatan. Salah satunya, kejadian yang cukup meresahkan adalah empat WNA asal Tiongkok yang menyalahgunakan izin tinggal berwisata tetapi melakukan aktivitas bercocok tanam di perbukitan Desa Sukadamai, Kabupaten Bogor.
“Sepanjang republik ini berdiri, baru kali ini ada WN asing datang ke negeri ini dengan izin wisata tetapi melakukan aktivitas becocok tanam salah satunya cabai, dan cabai yang mereka tanam ternyata berbahaya karena mengandung bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan & gagal produksi tanaman pangan lainnya.
Apa kejadian seaneh kita kita anggap angin lalu saja? Tidak perlu dibesar-besarkan? Ini sudah lampu merah.” (Robi/voa-islam.com)