JAKARTA (voa-islam.com)- Paska Ahok menyudutkan Ketua MUI Pusat, kiai Ma’ruf Amin dalam persidangan, pemerintahan Jokowi nampak kalang kabut. Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan diduga meredamnya dengan mendatangi kediaman kiai Ma’ruf setelah insiden tersebut.
Akan tetapi, di saat kalangan banyak menduga kuat kunjungan tersebut adalah bentuk “meredam” sikap Ahok ke kiai Ma’ruf, justru hal ini ditepis oeh elit PBNU sekaligus pengurus MUI dengan menyatakan tidak ada pembicaraan terkait Ahok.
“Pertemuan semalam tidak direncanakan sebelumnya. Kyai Ma'ruf Amin sudah istirahat setelah melakukan aktifitas yang padat seharian, dan selepas pukul 21, diinformasikan ada tamu. Kyai tidak bisa menolak kunjungan,” demikian kata Zulfa Mustofa melalui siaran pers yang didapat voa-islam.com.
Namun yang tidak dibantah Mustafa adalah bahwa pertemuan Luhut, Kapolda, dan Pangdam itu bahwa meminta bantuan kiai untuk mendinginan suasana dalam rangka persidangan Ahok. “Kedatangan LBP meminta bantuan kyai untuk mendinginkan suasana dan menjaga kondusifitas pasca persidangan dengan terdakwa BTP, dan kyai menyatakan insya Allah. Pertemuan tersebut tidak ada pembahasan terkait masalah persidangan terdakwa ahok, juga tidak ada perbincangan tentang persoalan maaf atas tindakan terdakwa.”
Ia juga menyebutkan dalam rilis bahwa penerimaan kyai atas permohonan maaf Ahok tidak mengubah sikap kyai terkait proses hukum yang berjalan, dan komitmen untuk menjaga netralitas, dengan tidak menerima seluruh cagub saat masa kampanye. (Robi/voa-islam.com)