JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sangat menyesalkan sikap Arogansi PT Freeport Indonesia terkait dengan penolakan mereka terhadap Perubahan dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Selama Ini pemerintah terang selalu kalah dan 'menyerah' terkait dengan kontrak karya dengan Freeport, Bahkan upaya hilirisasi sesuai UU Minerba 4/2009 diundangkan, banyak pemegang Kontrak Karya termasuk PT Freeport belum dilaksanakan,"kata Dahnil dalam keterangan persnya, Ahad Kemarin (19/2/2017).
Menurut Dahnil, prilaku korporasi seperti ini telah mengabaikan UU yang berlaku di Indonesia. Sayangnya, Pemerintah selama Ini terang kalah, mengalah dengan dikalahkan dengan arogansi korporasi super besar seperti PTFI.
"Sementara, SDA kita dan hidup masa depan Anak Cucu kita Sudah di eksploitasi besar-besaran oleh mereka. Saya berharap, Presiden melalui Menteri ESDM, Ignatius Jonan tidak kalah dan mengalah dengan arogansi PTFI kali Ini, Publik pasti mendukung penuh upaya mengembalikan SDA Indonesia sepenuhnya untuk kepentingan Rakyat Indonesia," ungkapnya.
Setelah sekian lama tidak satu pun pemimpin negeri Ini yang mampu bersikap terang dan tegas melawan arogansi PTFI, Dahnil mengira saat ini adalah tepat bila Presiden melalui Menteri ESDM Ignatius Jonan menghentikan arogansi PTFI dan akan menjadi legacy positif buat masa depan Pengolahan SDA Indonesia.
Jadi, lanjut Dahnil, pemerintah harus menunjukkan bahwa Indonesia adalah negera berdaulat, dan upaya hilirisasi terhadap pengelolaan SDA harus betul-betul dilakukan.
"Toh, bila pun tidak dieksplorasi saat Ini, Di masa yang akan datang akan sangat bermamfaat bagi Anak Cucu kita. Saya berharap Pemerintah melalui Menteri ESDM menghentikan perspektif ekonomi Myiopic alias Rabun jauh yang hobbi eksploitasi lupa kebutuhan masa depan, dan langkah pertama Sudah tepat, dan Saya berharap Pemerintah Melalui menteri ESDM, konsisten lawan Arogansi PTFI tersebut," tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]