MALANG (voa-islam.com)- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengemukakan saat ini dunia sedang dihadapkan pada situasi yang disebut sebagai "Great Disruption" atau gangguan besar. Dan gangguan besar ini menurutnya sudah bersifat akumulatif.
"Gangguan besar ini terutama karena adanya kerusakan-kerusakan yang bersifat akumulatif dalam kehidupan dunia, baik berupa kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan, kesenjangan, sampai kekerasan dalam segala bentuknya, termasuk kegoncangan kultural tsunami atau banjir budaya," kata Din Syamsuddin, seperti yang dikutip Antara, Rabu (22/02/2017).
Selain itu, lanjutnya, perang ideologi yang mengejawantah pada perang budaya adalah situasi yang niscaya terjadi, termasuk dalam internal sebuah agama, terutama terkait dengan perbedaan pemahaman tentang adanya ajaran-ajaran beragama yang melahirkan madzab-madzab maupun aliran-aliran yang berbeda.
Menurut dia, karena kitab suci termasuk Alquran, memiliki watak ambivalen, yakni ayat-ayatnya dapat ditafsirkan. Ada ayat-ayat yang cenderung ditafsirkan dalam konteks yang positif, dan juga ada ayat-ayat yang cenderung dipahami secara negatif.
Oleh karena itu, kata Din, sebagai organisasi masyarakat Islam yang mendeklarasikan diri sebagai gerakan wasathiyah, Muhammadiyah diharapkan mampu memberikan solusi lewat jalan-jalan moderat atau konstitusional, bukan jalan yang ditempuh oleh gerakan ekstremis Islam. (Robi/voa-islam.com)