View Full Version
Senin, 06 Mar 2017

Karena Kekafiran dan Sistem, Orang seperti Ahok Diyakini akan Kembali Muncul

JAKARTA (voa-islam.com)- Terdakwa penodaan agama Islam, Ahok memang dinilai acapkali kontroversial selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Jokowi karena tidak selesai menjabat.

Mulai dari ucapan Ahok yang dianggap kotor dan tidak manusiawi, ia juga diduga kuat melanggar konstitusi yang ada, salah satunya sebut saja kasus pembelian lahan Sumber Waras dan Tanah Cengkareng.

Bagi Hitbut Tahrir Indonesia (HTI), melalui Juru bicaranya, Ismail Yusanto, sikap Ahok tersebut bukan itu substansinya, melainkan kekafiran yang melekat. Ia mengatakan hal itulah yang patut menjadi "serangan" untuk mendakwahinya agar berubah.

"Kami itu menembak intinya. Ini dakwah. Ahok begitu karena ada yang mencalonkan. Kalau tidak, dia mungkin saja tidak begitu. Ahok pun begitu karena ada yang membolehkan. Di antaranya, kafir membolehkan," ucapnya, beberapa waktu lalu, di Gedung Juang, Jakarta.

Ismail juga menyatakan bahwa kondisi itu bagian dari fenomena. Namun baginya bukan fenomena akhir. "Ini adalah fenomena, tapi bukan fenomena terakhir. Mungkin akan ada setelah Ahok," tambahnya.

Menurutnya hal ini sebagaimana sistem yang mengatur. Dan menurutnya umat Islam sudah kalah.

"Sistem ini tidak melarangnya. Ini masalah besar. Dan saat ini kita berada di sistem sekarang yang terjadi. Kita sebenarnya sudah kalah dua kali," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version