JAKARTA (voa-islam.com)- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah , Dahnil Anzar Simanjuntak menyarankan agar nama-nama yang diduga korupsi di megaproyek e-KTP untuk mengaku. Menurutnya jalan itu lebih baik daripada menyesal di kemudian hari.
Ia juga menyebutkan bahwa dengan pengakuan tidak akan lepas proses hukum sebagaimana mestinya. “Nanti menyesal bila terus membantah tidak terima uang bancakan e-KTP.
Lebih baik mengaku, kembalikan uangnya dan pertanggungjawabkan secara hukum,” demikian sarannya, melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Dahnil juga menyarankan agar para pelaku tidak mengeluarkan pernyataan yang pada umumnya ‘tidak tahu’, apalagi membantah. Menurutnya, apabila hal itu dilakukan, bisa saja hanya persoalan waktu saja untuk ketahuan.
“Apalagi membantah tidak tahu dan tidak menerima duit bancakan e-KTP sambil kampanye anti korupsi. Sabar tunggu giliran, panjang soalnya.”
Seperti diketahui, bahwa ada sekitar 30-an nama-nama yang diduga kuat melakukan tindakan korupsi di megaproyek e-KTP. Bahkan kabarnya, semua anggota DPR di komisi II pada saat itu diduga mendapatkan “jatah” di proyek e-KTP ini. Akan tetapi, hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi lanjutan dan terang dari soal 30-an nama-nama yang disebut. (Robi/voa-islam.com)