JAKARTA (voa-islam.com)- Keputusan Mahkamah Agung (MA) atas para petani Kendeng nampaknya masih tidak dianggap oleh pemimpin daerah setempat. Hal ini dapat dilihat dari aksi-aksi mereka yang sudah lebih dari satu hari di depan istana Negara.
Kemenangan petani ini malah nampak terlihat diacuhkan oleh pemerintah. "Semen tidak bisa mengenyangkan perut rakyat. Sebagai lulusan hukum saya malu, karena kasus Kendeng, putusan MA yang memenangkan petani Kendeng diabaikan pemerintah,” tulis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, melalui akun Twitter resminya, kemarin, Kamis, dengan (hastag)#DipasungSemen2.
Pemerintah seharusnya lebih peka melihat keadaan ini karena para petani di daerah masih berpotensi mendapatkan ketidakadilan, terutama yang datang dari para pengusaha besar. “Karena petani di seluruh Indonesia pun masih sangat rentan atas perampasan lahan oleh negara demi kepentingan korporasi.”
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah sudah mulai memperhatikan serius bahwa kepentingan petani bukan saja untuk di beberapa daerah, melainkan ini sebenarnya untuk seluruh daerah di Indonesia.
“Maka unjuk rasa ini jangan dimaknai hanya untuk kepentingan petani Kendeng/Karawang ini untuk petani di seluruh Indonesia juga.” (Robi/voa-islam.com)