View Full Version
Selasa, 21 Mar 2017

Kebijakan Tax Amnesty, Dagelan Memalukan karena hanya Incar Kelas Teri?

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu kebijakan pemerintahan Jokowo-JK ini dianggap dagelan oleh pengamat. Pasalnya, sejak kebijakan ini bergulir, tidak ada prospek yang benar-benar menjanjikan untuk pemasukan negara.

"Sementara penerimaan pajak tahun 2015 senilai Rp 1.055 triliun. Jumlah tersebut mencapai 81,5 persen dari yang ditargetkan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.

Dengan demikian hanya ada tambahan penerimaan pajak sebesar Rp. 50 triliun pada tahun 2016 ini.

Fakta ini menunjukkan bahwa tax amnesty hanyalah dagelan yang memalukan," tulis Salamuddin Daeng pada siaran pers yang didapat voa-islam.com.

Daeng nampak menduga pencapaian tidak sesuai dengan apa yang diinginkan penyebabnya adalah tidak ditariknya para penunggak pajak kelas tinggi. Dan ia menganggap pemerintah hanya fokus ke masyarakat bawah.

"Ada apa? Jangan jangan tax amnesty justru menghapus kewajiban atau utang pajak pengusaha pengusaha kelas kakap dan pemerintah hanya menyasar pengusaha dan masyarakat kelas teri."

Dugaan ini beralasan, karena jika ditelusuri lebih jauh penerimaan pajak tidak berasal dari tambahan tax amnesty. "Perhatikan berikut penerimaan pajak yang melebihi target seperti; Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah mencapai Rp262,4 triliun atau melebihi target yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2016 sebesar Rp. 245,1.

Ada kenaikan yang besar dari pajak pasar modal. Sebagaimana dikatakan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, kontribusi industri pasar modal ke penerimaan pajak 2016 mencapai Rp 110 triliun atau sekitar 9,95 persen dari realisasi penerimaan pajak 2016 yang mencapai Rp 1.105 triliun." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version