JAKARTA (voa-islam.com)- Ada tokoh-tokoh yang nampak disengaja menjadi pasukan khusus membulli lawan politiknya. Bahkan tokoh-tokoh ini diduga dilindungi tim khusus siber untuk "menyerang" lawan politiknya.
"Hingga sekarang, ada tokoh-tokoh yang dilindungi pasukan cyber khusus dengan cara membully setiap lawan politik mereka. Caci maki berseliweran di lini masa media sosial.
Tweet-tweet jahat diumbar kepada politisi yang berseberangan," tulis Anggota DPD, Fahira Idris, melalui akun Twitter pribadinya.
Soal tweet jahat, Fahira justru melihat ada keuntungan sendiri, khususnya bagi pasangan calon yang didukungnya. "Tentang tweet jahat, sangat menarik kreatifitas dari tim kampanye Anies-Sandi. Inilah sisi positif kampanye.
Sudah beberapa kali episode Anies Baswedan menjawab tweet jahat dengan cara kocak, alih-alih kepanasan."
Menurutnya, cara menghadapi tweet jahat dari oknum (lawan) ini merupakan salah satu mental yang perlu menjadi cerminan pemimpin. "Cara menyikapi tweet jahat ala mas @aniesbaswedan dan bang @sandiuno ini adalah cerminan mental pemenang. Tidak terpancing untuk balas mencaci maki yang membuat dunia media sosial keruh.
Dengan mental pemenang, Pak Anies membuat cacian menjadi jenaka tanpa baperan." (Robi/voa-islam.com)