View Full Version
Senin, 27 Mar 2017

Gema Pembebasan Komsat UPI Kritisi Sistem Pendidikan Lewat Dialogika

BANDUNG (voa-islam.com) - Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Komisariat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar agenda Dialogika, pada Jumat, (24/3/17) di Halaman kampus UPI Bandung.

Dalam diskusi tersebut menghadirkan tiga pembicara dari organisasi mahasiswa yang berbeda, yakni, Amirul selaku ketua Gema Pembebasan Komisariat UPI, Ketua Lazna Khusus Mahasiswa (LKM) UPI, kang Abbe, dan ketua komisariat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UPI, Junai.

Selain pemateri, hadir juga sejumlah peserta dari berbagai kampus di Kota Bandung. Para pemateri memiliki pandangan yang sama mengenai sistem pendidikan yang ada di negeri ini. Mereka menilai pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata berkarakter baik.

Amirul menilai pendidikan saat ini masih berbenah agar mengenal Tuhan yang Maha Esa, namun jika melihat kondisi pendidikan saat ini sulit untuk mewujudkan keinginan itu. Menurutnya dengan mata pelajaran yang hanya sedikit tidak memungkinkan untuk mencapai hal tersebut.

"Saat ini pendidikan di Indonesia lagi berbenah diri, namun akan sulit jika pelajaran keislaman hanya hitungan beberapa jam saja, bahkan omong kosong akan tercapai," Jelas Amirul.

Hal tersebut juga diamini oleh Junai, ketua KAMMI UPI ini sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Amirul, bahkan ia menambahkan, bahwa memang pendidikan di Indonesia sedang sekarat, hanya sedikit menghasilkan manusia berkarakter dan bermoral baik.

"Saya sependapat, bahwa pendidikan saat ini di I donesia memang sedang sakit, sedikit sekali hasil didikan yang berkualitas dan bermoral baik," Pungkas Junai.

Dilain sisi Abbe menilai, realita pendidikan Indonesia jauh dari tujuan yang ditetapkan, bahkan saat ini pendidikan Indonesia sudah teracuni faham sekuler, maka solusinya adalah menerapkan Sistem Pendidikan Islam secara menyeluruh, tentu hal tersebut hanya dapat diterapkan dalam naungan Khilafah.

"Pendidikan saat ini sudah diracuni oleh pemahaman sekuler, maka untuk menyelamatkannya hanya dengan Islam, dalam bingkai khilafah Islamiyyah," papar Abbe.

Untuk mencapai cita-cita pendidikan yang berkarakter, menurut Amirul ada empat poin yang harus diterapkan.

"Ada empat poin yang harus diterapkan, pertama, nilai-nilai Islam harus dimasukan setiap aspek pendidikan, kedua, Pengawasan pemerintah akan kebijakan harus lebih intensif, ketiga, harus ada pelatihan guru-guru yang optimal dan yang keempat, gaji guru harus dinaikan," pungkas Amirul. [saifal/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version