JAKARTA (voa-islam.com)- Demokrasi Indonesia saat ini, di tengah Pilgub DKI Jakarta dinilai mengambang. Ada kandidat yang (dahulu) berjanji tetapi pada akhirnya ke luar dari pokoknya, yakni mencerdasan masyarakat.
"Masyaraat yang digusur itu lalu buat usaha. Tapi penjualannya hanya antar mereka saja. Padahal sebelumnya pendapatan mereka dari sana.
Persoalan ekonomi di Jakarta ere Gubernur Ahok telah gagal. Gagal pertimbangkan aspek sosialnya. Di rumah susun mau jualan, tapi siapa yang membeli? Inilah kegagalan pertimbangan ekonominya," kata pengamat sosial, Kusfiardi, Rabu (5/04/2017), di Jakarta.
Warga menurutnya seharusnya mulai arif melihat kejadian di Jakarta saat ini. Warga juga mesti tahu mana pemimpin seharusnya yang dipilih agar ke depan kehidupan mendapatkan kedamaian.
"Wargalah yang seharusnya bersikap arif melihat situasi ini dengan hadirkan pemimpin agar warga aman dan tidak lagi digusur," tambahnya.
Namun disayangkan olehnya karena warga masih saja ada yang nampak tidak peka melihat persoalan ini. "Dan hal inilah yang tidak terjadi," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)