JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Gerindra nampak geram dengan ulah pemimpin yang mengaku paling toleran. Bukan karena agama atau sukunya, melainkan ketidaktahuannya atas ajaran agama umat Islam lalu akhirnya ia menistakannya.
“Kalau seorang pemimpin tak ngerti sejarah, maka ia seperti berjalan dengan mata tertutup. Tabrak sana sini. Sang penista hina Al Qur'an. Trus dipersoalkan kebhinekaan. Si penista dibela-bela. Ini contoh #kebodohanrevolusioner
Islam adalah agama paling toleran. Lakum dinukum waliyaddin, untukmu agamamu, untukku agamaku. Jangan gagal paham,” tulis Fadli Zon, melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Bagi dirinya, yang jelas ingin merusak ras persatuan dan kesatuan di Indonesia dapat dilihat dari hal tersebut. Orang itu menghina agama atau kepercayaan yang lain.
“Yan mengancam dan memecah belah persatuan adalah yang mengganggu kerukunan beragama dengan menghina agama lain,” kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Pun termasuk bila ada keinginan untuk memisahkan agama dan politik ia sebut sebagai kebodohan dalam memberikan pernyataan.
“Pisahkan agama dan politik, ini contoh #kebodohanrevolusioner .Memangnya Presiden, DPR, dan semua pejabat disumpah pakai buku telepon? Kan kitab suci.” (Robi/voa-islam.com)