JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik menilai klaim keberhasilan Ahok membangun masjid yang rencananya akan diresmikan pada tanggal 16 April depan adalah klaim palsu. Menurutnya, itu bukanlah pekerjaan yang dilakukan oleh Ahok.
“Pendukung buta Ahok lalu jadikan peresmian masjid ini sebagai bahan untuk kampanye bahwa Ahok ‘care’ terhadap umat Islam DKI, bukan Penista Agama Islam.
Pendukung buta Ahok (buta data, buta fakta dan buta angka) gunakan masjid ini sebagai ‘kerja nyata Ahok-Djarot’.
Fasilitas agama Islam ini pun dijadikan bahan kampanye paslon Ahok-Djarot untuk raih suara pemilih umat Islam. Betulkah pembangunan Masjid Raya Jakarta sebagai Kerja Nyata Ahok-Jarot? Tidaklah. Itu klaim palsu doang!” kata Muchtar Effendi Harahap dari NSEAS, melalui siaran persnya yang didapat voa-islam.com.
Menurutnya, Gubernur Ahok hanya meneruskan kebijakan sebelumnya. Ahok dinilai klaim kerja nyata Ahok-Djarot tersebut sebagai manipulasi fakta sejarah.
“Selama 5 tahun, Pemprov DKI hanya mampu bangun satu unit Masjid Raya se-DKI, padahal ada 5 Kotamadya dan Satu Kabupaten.”
Bahkan sebaliknya, Ahok dianggap telah banyak merugikan umat Islam di DKI selama ia menggantikan Joko Widodo yang tidak tuntas menjadi Gubernur.
“Intinya, pembangunan Masjid Raya Jakarta Barat bukan kerja nyata Ahok-Djarot. Itu hanya klaim palsu doang. Sebaliknya, Ahok justru bersikap merugikan kepentingan umat Islam.” (Robi/voa-islam.com)