JAKARTA (voa-islam.com)- Diketahui bahwa bangunan masjid Raya yang tengaj dikerjakan oleh Pemprov DKI akan diresmikan. Tetapi peresmian itu dianggap berbau politis. Selain itu, peresmian itu dinilai tampak terburu-buru, mengingat bangunan belum seutuhnya selesai hingga tanggal 16 April 2017.
"Jika memang murni untuk umat, dan bukan untuk kepentingan politik di Pilkada 19/4, sebaiknya peresmian masjid Raya diundur usai Pilkada.... Jadi, ukuran peresmian Masjid Raya bukanlah jadwal Pilkada. Tapi memang dikarenakan bangunan masjid dan kelengkapannya sudah selesai.
Sekaligus untuk menghindari adanya fitnah. Membangun Rumah Allah tidaklah baik jika dikepung dengan berbagai isu miring," tulis Mustafa Nahrawardaya melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Pengurus Muhammadiyah ini juga mengingatkan bahwa peresmian masji Raya tersebut tidak baik jika dikaitkan dengan jerih payah terdakwa penoda agama Islam, Ahok. "Justru malah mengotori profesionalismenya.
Dalam Islam, memamerkan amal, tidaklah elok. Pahala hanya sia-sia. Apalagi menjelang Pilkada, hanya akan nambah fitnah.
Pun nanti beralasan peresmian itu tidak ada hubungannya dengan Pilkada, Mustafa nampak meragukannya. "Bisa saja beralasan tidak ada kaitan Pilkada Pak Jokowi. Tapi mohon maaf, malaikat tidak bisa dibohongi. Apalagi Allah." (Robi/voa-islam.com)