View Full Version
Senin, 17 Apr 2017

Ulama PPP Jawa Timur Serukan Kader PPP Jakarta Tak Pilih Ahok

 

JOMBANG (voa-islam.com)--Sejumlah ulama dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Jawa Timur menggelar pertemuan di kediaman KH Hafidz Maksum, Jombang, Ahad (16/4/2017).

Benang merah dalam pertemuan itu, para ulama merasa prihatin dengan langkah politik dua kubu DPP PPP yang telah menyatakan dukungannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang notabene pemimpin non muslim. Mereka menilai, langkah tersebut tidak sesuai dengan misi dan perjuangan partai berlambang Ka’bah serta menyakiti hati umat islam.

"Kami tergabung dalam Forum Ulama PPP Jawa Timur sangat prihatin dengan peta politik nasional. Hasil pertemuan ini, kami tetap sepakat mendukung dan mempertahankan keputusan hasil keputusan Muktamar NU ke 30 Lirboyo yang memutuskan memilih pemimpin harus orang muslim dan tidak boleh non muslim,” ujar KH Hafidz Maksum dalam konferensi pers usai pertemuan.

Kedua, menurut mantan anggota DPR RI ini, ulama Jawa Timur mendukung keputusan para senior yang kemarin telah mendeklarasikan bersama kader kader PPP DKI Jakarta, untuk mendukung Anies – Sandi.

Beberapa Ulama PPP Jatim yang hadir dalam pertemuan itu diantaranya; KH M Nashiruddin Qodir (Tuban), KH Suyuthi Thoha (Banyuwangi), KH Mizan Basyari (Madiun), KH Abdul Wasik Masduqi (Surabaya), KH Syamsul Maarif  (Banyuwangi), KH Dahlawie Zarkasyi  (Bangkalan), KH Yahya Hamiduddin (Sampang), KH Mundzir Kholil ( Pamekasan).

"Hasil pertemuan ini akan kita sampaikan ke DPP PPP sebagai rekomendasi internal. Sementara untuk rekomendasi eksternal terkait penyelesaian dualisme kepemimpinan di tubuh PPP kita akan sampaikan ke pemerintah," tambah Gus Hafidz, panggailan akrab KH Hafidz Maksum.

Bagaimana dengan dualisme PPP? Gus Hafidz menegaskan, ulama Jatim memohon kepada mahkamah partai majelis syariah, dan majelis pertimbangan partai untuk melakukan langkah cepat dan taktis, dalam rangka percepatan penyelamatan partai.

"Para ulama meminta segera ada pertemuan ulama PPP yang difasilitasi mahkamah partai majelis syariah, majelis pertimbangan dengan ketua DPW seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah dualisme, yang masing tetap ngotot mempertahankan pada kekuatannya," katanya.

Tidak hanya soal pilkada DKI, ulama dari partai berlambang ka'bah juga menyerukan kepada kaum muslimin terutama warga PPP agar memperbanyak istighfar untuk keselamatan agama, bangsa dan Negara.

"Kita ulama PPP memiliki landasan perjuangan untuk umat islam dan bangsa agar bisa mendoakan bangsa tetap dalam kondisi kondusif," tambah KH Mundzir Kholil dari Pamekasan. * [Beritajatim/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version