JAKARTA (voa-islam.com)- Adanya isu yang berhembus dan nampak tidak pernah berhenti paska pencoblosan putaran kedua kemarin adalah kembali dipersoalkannya umat Islam memilih calon pemimpin sesuai keyakinannya. Persoalan itu padahal tidaklah perlu diperpanjang jika di antaranya menengok bahwa hukum negara Indonesia tidak melarangnya.
Dan menurut Rhoma Irama hal itu juga bukan berarti ada prasangka kepada antar-umat beragama lainnya. "Kalau kita, umat Islam tidak memilih calon non muslim, bukan berarti kita itu membencinya.
Dan kalau kita tidak terima calon Kristen juga Cina pun kita bukanlah berarti membencinya. Tapi dalam konteks ini, Allah telah menunjukkan kita bagaimana memilih calon pemimpin. Memang kita dilarang agar pilih tidak seiman," tambahnya tegas.
Di agama selain Islam, melalui tokohnya pun menurutnya hal itu juga nampak terlihat. "Tokoh agama bukan Islam/pendeta juga melakukan itu. Dan boleh. Ini bukan SARA," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)