JAKARTA (voa-islam.com)- Ratusan Ribu buruh dipastikan akan kembali turun ke jalan dalam memperingati Mayday atau Hari Buruh Internasional untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah, bahwa buruh dan masyarakat masih jauh dari kata sejahtera.
"Pemerintahan Jokowi yang katanya pro terhadap orang kecil, fakta nya kebijakan yang diambil tidak berpihak pada orang kecil termasuk buruh," demikian siaran pers Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Jum'at (22/04/2017), yang didapat voa-islam.com.
Ada tiga kebijakan Joko Widodo yang dianggap KSPI tidak pro terhadap buruh diantaranya: (1) menetapkan Peraturan Pemerintah No 78/ 2015 yang membatasi kenaikan upah. (2) mengeluarkan kebijakan pemagangan berkedok pendidikan, di mana orang yang bekerja hanya dikasih uang saku, (3) menetapkan PP No. 45/2015 yakni nominal iuran dan besaran manfaat jaminan pensiun yang sangat kecil.
"Oleh karenanya pada hari buruh internasional atau sering disebut May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun 2017 ini, May Day setengah juta buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan turun ke jalan," kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Di Jakarta, selain aksi dan orasi, juga diadakan pagelaran rakyat dan buruh. Seperti marching band, pembacaan puisi, teatrikal buruh, lagu lagu perjuangan, dan sebagainya. "Aksi ini akan dilakukan bersama-sama antara KSPI dan KPBI." (Robi/voa-islam.com)