JAKARTA (voa-islam.com)- Kemenangan Anies-Sandi yang mencapai hampir 60 persen dinilai oleh salah satu pelaku survei bukan karena agamanya, melainkan karena hal lain. Dan apabila ini diketahui oleh banyak orang, Anies-Sandi yang acapkali dituding dipilih karena agamya menurut dia itu hanya korban frame media.
"Hanya 18,5 persen warga memilihnya karena alasan agama. Kalau orang yang pernah belajar statistik, maka dapat dikatakan kemenangan Anies-Sandi bukan karena warga Jakarta primordialistik. Hanya di-framing saja bahwa Anies-Sandi didukung kalangan fundamentalis," kata Eep Saefulloh, Sabtu (22/04/2017), di Jakarta.
Namun demikian, Anies-Sandi, walau dilekatkan demikian tetap ada perlawanan. Dan untungnya perlawanan itu datang dari banyak arah, yakni pihak pendukung dan data-data.
Ia mengatakan, warga Jakarta sudah mulai otonom. Tidak lagi dapat dibawa-bawa ke arah yang sebagaimana mestinya. "Pertarungan ini sudah selesai. Dia itu cuma soal komunikasi. Saya yakin bukan karena agama.
Di Kalimantan Timur, pemilihnya saja dari kalangan muslim. Padahal calonnya saat itu bukan muslim. Namun ia dapat terpilih kembali. Itu karena kinerja dan gaya komunikasinya," kata Eep. (Robi/voa-islam.com)