JAKARTA (voa-islam.com)- Adalah kesempatan emas bahwa umat Islam Indonesia yang sudah bersikap damai, tertib, dan tenang manakala melakukan aksi untuk menuntu penista agama dihukum sebagaimana mestinya. Dan sekaligus ini mementahkan mata dunia yang acapkali memberikan stigma bahwa Islam adalah ajaran "ekstrim atau radikal".
Bahkan ini lebih mendalam sentuh esensi keputusankan hakim pada nantinya. "Ini adalah kesempatan emas saat duni melihat kita yang disakiti tetapi tetap menempuh jalur hukum," kata Abdullah Gymnastiar, saat hadir di aksi Simpatik 55, Jum'at (5/5/2017), di Istiqlal, Jakarta.
Aksi yang ada pun menurut Aa Gym, demikian sapaan akrabnya untuk memperbaiki diri sendiri secara berkala. Dan itu bisa diambil pelajarannya saat jutaan umat Islam tumpah ruah di Jakarta beberapa waktu lalu (baca: aksi 212).
"Aksi-aksi ini juga dapat memperbaiki diri. Bayangkan saja jutaan kita berdakwah, tentunya sudah sesuai hati. Tidak pula lupa dibarengi dengan perbuatan," tambahnya.
Ia berpesan, aksi-aksi yang sudah dilewati agar ke depan dapat menjadi ladang dakwah bagi diri sendiri. "Selaraskan dakwah kita saat kita menuntut keadilan, yakni dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. Mulai dari yang terkecil yaitu dengan melaksanakan shalat dengan rapih," tutupnya harap. (Robi/voa-islam.com)