JAKARTA (voa-islam.com)- Panglima TNI sempat tersinggung dengan pertanyaan host salah satu stasiun televisi swasta. Pertanyaan ini terkait dengan makar kepada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Sontak tayangan Panglima dengan host tersebut viral. Bahkan tidak sedikit politisi yang menanggapi pertanyaan sinis host tersebut.
“Aksi bela Islam dituduh makar. Jendral Gatot Nurmantyo (GN) sebagai muslim tersinggung. Presiden Jokowi muslim, Kepala Polri Tito muslim, kok ga tersinggung? Apa beda idola?” kata Dewan Syuro PBB, MS Ka’ban, melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.
Padahal menurut Ka’ban, aksi bela Islam itu murni soal penistaan agama dan terkait hukum yang berlaku. Umat Islam menurutnya hanya ingin hukum ditegakkan dengan adil bagi penista.
“Aksi bela Islam dari awal sudah tegas tuntutan penegak hukum yang adil bagi penista agama. Aksi 55 mengingatkan kembai semoga hakim-hakim benar-benar adil.”
Dan apabila keputusan hakim nantinya sungguh tidak tidak adil bagi penista agama dengan terdakwa Ahok, maka ia mengatakan pemerintahan Jokowi tentu akan membayar mahal akan keputusan tersebut. “Setiap kejahatan ada balasannya.
Keputusan hakim yang tidak adil dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama (BTP) tersangka penista agama akan berbayar mahal bagi Presiden Jokowi.” (Robi/voa-islam.com)