JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu warga, yang juga seorang tokoh di luar DKI menyebut bahwa pemerintahan Joko Widodo lebih berbahaya daripada pemerintahan era mantan Presiden Soeharto. Sebagai contohnya adalah perihal tuduhan atau kata makar, yang di mana era Jokowi umat Islam atau ulama tidak bicara demikian tetapi sudah ditangkap.
Berbeda dengan era Soeharto yang baru ditangkap setelah diketahui bahwa ada makar.
"Saya ini mantan Kepala Desa dari 1992-2007. Dua perioden. Kalau di zaman Soeharto itu bicara makar akan ditangkap apabila udah melakukannya. Tetapi sekarang ini, kita tidak berlaku makar dan tidak bicara makar tetapi sudah ditangkap. Jokowi lebih berbahaya daripada mantan Presiden Soeharto," kata Jawara Bekasi, Jawa Barat, Damin Sada, Jum'at (12/5/2017), di Komnas HAM, Jakarta.
Menurutnya, era Soeharto itu malah sudah berbahaya. Sehingga, ia pun mempertanyakan keberadaan Jokowi saat ini, yang mana dipilih atas nama rakyat tetapi nampak berlaku lebih dari era Soeharto.
"Padahal ya, era Soeharto itu sudah bahaya. Ini katanya Jokowi adalah Presiden rakyat, Presiden macam apa begitu?!" tambah tokoh Bekasi tersebut.
Era Soeharto menurutnya tidak akan berlaku sama dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi. Sebab menurutnya era sebelum Jokowi tersebut akan ditindak manakala sudah terbukti melakukannya secara nyata.
"Saat itu, otoriter saja baru akan ditangkap apabila sudah berbuat. Ini, di rezim Jokowi, orang tidak berbuat justru ditangkap oleh aparatnya," tutupnya sesali. (Robi/voa-islam.com)