View Full Version
Selasa, 16 May 2017

Ahokers Gagal Gelar Aksi Seribu Lilin di Solo

 
 
SOLO (voa-islam.com)--Aksi seribu lilin yang hendak dilakukan para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan Balaikota Solo dan di Kawasan Patung Soekarno, Manahan, Solo berhasil dicegah kepolisian, Ahad malam (14/5). Pasalnya aksi seribu lilin bertajuk Kidung untuk Negeri itu tidak berizin. 
 
Kabag Ops Polresta Surakarta, Kompol Arif Joko Saptomo mengatakan sekitar seratus massa Ahokers berpakaian hitam sejak jam enam petang telah di depan Balakota Surakarta. Pihaknya bergegas menghimbau massa agar membubarkan diri.
 
Namun imbauan tersebut tidak digubris, massa justru berkumpul dan menyalakan lampu senter serta menyanyikan beberapa lagu nasional. Pihaknya pun langsung membubarkan massa. 
 
Kompol Arif mengungkapkan aksi yang dilakukan seratusan masa itu tidak berijin . Selain itu, aksi tersebut juga sudah melanggar ketentuan yang ada.  
“Aksi malam ini melanggar aturan, selain itu mereka juga tidak memiliki ijin,” ujarnya.
 
Kompol Arif Joko menambahkan, mulanya aksi penyalaan seribu lilin itu direncanakan berlangsung di kawasan Patung Soekarno Manahan Solo. Namun, kegiatan tersebut tidak mendapat ijin lantaran Polresta Surakarta mengggunakan tempat itu pada waktu yang sama. 
 
“Tadi sempat kumpul orang orang berpakaian hitam, katanya mau aksi seribu lilin untuk Ahok. Akhirnya kami minta untuk bubar dan segera pulang kerumah masing-masing,” ujar salah seorang perwira polresta Surakarta
 
Sementara itu, Marselianus Mujiono berdalih aksi tersebut tak ada hubungannya dengan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Padahal beredar undangan aksi bertajuk Kidung untuk Negeri itu juga bentuk keprihatinan atas dipenjarakannya Ahok.   
 
“Memang benar kami belum mendapat ijin dari kepolisian,” tuturnya.
 
Pembubaran aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas di sepanjang Jalan Jendral Sudirman terhambat. Kendati demikian, polisi dapat mengurai kemacetan pasca pembubaran masa aksi seribu lilin itu.
 
Di sisi lain, dikalangan aktivis muslim beredar pesan yang membubukan nama Advokat GNPF MUI Dr. M. Kapitra Ampera, SH, MH. Dalam pesan tersebut aksi aksi bakar lilin yang digelar di nilai merupakan upaya untuk mendukung Ahok.  
 
“Ini membuktikan Ahok telah membangun jaringan yang kuat dan memiliki masa yang real untuk persiapan dia menjadi presiden,” ujarnya dalam pesan berantai itu.
 
Dalam pesan tersebut juga disampaikan, jika  para habaib dan ulama tidak merumuskan strategi perjuangan maka Ahok bisa saja presiden dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu kembali dilakukan 
konsolidasi seluruh ormas Islam untuk menyikapi fenomena ini. 
 
“Karena ternyata mereka betul-betul siap untuk merebut kekuasaan,” pungkasnya dalam pesan tersebut. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]

 

 
 

latestnews

View Full Version