View Full Version
Kamis, 18 May 2017

Pakar Kelautan ITB: Reklamasi Teluk Jakarta Tidak Diperlukan

JAKARTA (voa-islam.com) - Reklamasi teluk Jakarta masih menjadi kontroversi di kalangan para pakar terkait sejauh mana reklamasi itu diperlukan dan menguntungkan bagi warga yang ada di sekitar teluk. Bahkan pakar kelautan ITB, Muslim Muin, menyebut reklamasi teluk Jakarta secara teknis konsepnya masih keliru.

"Saya sangat menolak reklamasi teluk Jakarta. Secara teknis konsep ini keliru dan siapa yang akan diuntungkan. Kalau reklamasi dibutuhkan dan dampaknya terukur, kenapa tidak? Jika giant sea wall dibutuhkan, kenapa tidak? Tetapi reklamasi dan giant sea wall tidak diperlukan di Jakarta. Kita tidak butuh dan dampaknya sangat serius sehingga tidak diperlukan," ungkap Muslim Muin yang juga ketua Kelompok Keahlian Teknik Kelautan ITB dalam seminar bertema: "Stop Reklamasi Teluk Jakarta", yang diselenggarakan oleh Indonesia Research Studies (IRESS) pada Selasa lalu di Gedung DPR/MPR.

Diakui oleh Muslim bahwa penurunan muka tanah adalah ancaman yang harus dianggap serius bagi Jakarta, tetapi reklamasi atau pembangunan giant seawall bukanlah jawabannya. Menurut Muslim, kalau reklamasi dilanjutkan, maka giant sea wall mau tidak mau harus dibangun. Salah besar reklamasi teluk Jakarta, karena akan menutup mulut-mulut sungai. Kalau direklamasi, justru Jakarta yang akan tenggelam, tegas beliau.

"Apabila direklamasi dan dibangun bendungan atau tanggul, maka perawatannya akan sangat mahal sekali. Ini pasti ada kaitannya dengan uang. DPR sendiri tidak bersuara. Akibatnya, nelayan kita nanti hanya akan menjadi jongos. Karena itu reklamasi harus dihentikan. Reklamasi bukan solusi untuk penurunan muka tanah di Indonesia. Kalau terjadi penurunan, maka yang kita tanggul di wilayah yang terjadi penurunan," pungkasnya.[fq]


latestnews

View Full Version