View Full Version
Kamis, 01 Jun 2017

Di Bulan Ramadhan, Jokowi Dinilai makin Buat Gaduh ke Umat Islam

JAKARTA (voa-islam.com)- Alumni 212 meminta kepada Jokowi sebagai penguasa, yang membawahi aparat hukum agar dapat menghentikan segala bentuk kezaliman yang dilakukan. Kriminalisasi, fitnah, tuduhan makar, dan pelanggar hak kepada para ulama seperti ke Habib Rizieq Shihab, Al-Khaththath, Ustadz Bachtiar Nasir, Munarwan, tokoh-tokoh pro keadilan dia antaranya Rahmawati Soekarnoputri, Kivlan Zen, Sri Bintang Pamungkas, Buni Yani dan tokoh lain.

Alumni 212 juga meminta di bulan Ramadhan ini agar aktivis dan ulama di bulan mulia untuk dibebaskan dari segala macam tuduhan sehingga terjadi ruang mediasai dan rekonsiliasi antara presiden dan aparat di bawahnya dengan para ulama dan aktivis, juga ormas Islama khususnya, yang terzhalimi.

"Kami yakin jika Bapak Jokowi mengerti perasaan umat dan Jokowi lakukan hal-hal di atas pasti segala macam kegaduhan yang tidak seharusnya terjadi akhir-akhir ini, yang diakibatkan dengan adanya kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan berhenti dan berakhir sehingga negeri kita kembali damai seperti sediakala.

Dan kita dapat merajut kembali kebersamaan antar anak bangsa yang sebelumnya sempat terkoyak akibat adanya penistaan agama tersebut," demikian kata Presiden Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo, Rabu (31/5/2017), di salah satu masjid di bilangan Jakarta Selatan.

Menurut ustad Sambo, apabila melakukan hal demikian, maka program-program pemerintah untuk sejahterakan rakyat dapat berjalan dengan baik, tidak terganggu dengan kegaduhan-kegaduhan akibat gelombang aksi massa.

"Namun sayang, lagi-lagi sangat disayangkan di tengah harapan kami yang begitu besar ke Jokowi untuk dapat menghentikan segala macam kegaduhan dan perpecahan antar anak bangsa ini, bukannya Bapak Presiden menyiram air malah menyiram bensin ke dalam api.

Malah makin memperkeruh suasana dan menambah akselerasi atensi perpecahan di negeri ini dan semakin kuat dengan menetapkan Habib Rizieq Shihab sebagai tertsangka dalam kasus yang sangat kental rekayasa hukum," tambahnya.

Sehingga yang ada akhirnya dengan ditetapkannya tersangka menambah keruh dan buat gelombang kemarahan besar.

"Awalnya kami berharap di awal bulan suci Ramadhan yang mulia ini kita dapat sama-sama menjalani ibadah dengan kekhusukan dan kebermasaan dan kasih sayang antar sesama umat Islam," tutupnya akan pembacaan beberapa pernyataan sikap dan surat terbuka untuk Jokowi dan rakyat Indonesia. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version