JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintahan Joko Widodo nampaknya ingin mengadu kekuatan dengan umat Islam dan para ulama. Hal ini sebagaimana terlihat tidak adanya itikad baik Jokowi ke umat dan para ulama, terlebih malah malah menjadikan tersangkanya Habib Rizieq Shihab.
“Dengan menetapkan tersangka ke Habib itu dan tidak berhentinya rezim penguasa Bapak Jokowi dalam mengkriminalisasi ulama dan aktivis-aktivis di bulan Ramadhan ini, maka menurut kami Alumni, melalui Presidium 212 yang mewakili perasaan umat Islam khususnya juga tergabung dalam aski Bela Islam berarti rezim Bapak Jokowi betul-betul ingin tunjukkan kekuasaannya dan nampak ingin berhadap-hadapan dengan umat Islam dan ulama.
Hal ini berarti rezim Jokowi tabuh genderang permusuhan dengan umat Islam, dengan para ulama berdasarkan ketuhanan yang maha esa ini,” sampai Ketua Presidium Alumni 212, Ustadz Ansufri Idrus Sambo, Rabu (31/5/2017), di Jakarta.
Padahal menurutnya, para ulama dahulu dan umat Islam telah berkorban dengan tetesan darah untuk jiwa. Untuk bebaskan negeri ini dari tangan penjajah di masa kemerdekaan. “Dan negeri yang mayoritas ini, yang cinta damai tapi justru rezim penguasanya malah berhadapan, bermusuhan dengan umat Islam dan para ulama. Sungguh sangat ironins jika rezim bpk jokowi sudah memperlakukan umat Islam dengan zhalim,” tambahnya sesal.
Menurut dia Jokowi telah melanggar hukum. Juga telah melanggar HAM dengan segala bentuk rekayasa hukumnya dan segala bentuk diskriminasi hukum ke umat Islam dan para ulama.
“Semua ini seharusnya segera dihentikan,” tutupnya singkat. (Robi/voa-islam.com)