JAKARTA (voa-islam.com)- Sudah berbulan-bulan kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terjadi. Namun hingga kini belum juga ada titik terangnya dari aparat penegak hukum akan terbongkarnya kasus tersebut.
Ketum PP Pusat Muhammadiyah, Dahni Anzar Simanjuntak pun melihat keadaan tersebut meminta kepada Joko Widodo agar ikut turun tangan mengatasinya. Dahnil menghimbau demikian karena ia melihat bahwa nampaknya aparat kepolisian tidak dapat diandalkan.
“Kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan memang tidak bisa diserahkan kepada polisi. Harus ada penanganan extraordinary yang diputuskan oleh Pak Jokowi,” pintanya, di akun Twitter pribadi milik Dahnil beberapa waktu lalu.
Dahnil mengungkapkan, bahwa di institusi yang dipenuhi dengan praktik kejahatan, pasti ada bahaya nurani yang tidak mau kejahatan itu terus berlangsung. Mereka menurut Dahnil membantu suara-suara di luar.
“Jendral, Densus 88, Mafia Daging, Saya tambahin clue-nya; Laporan Keuangan.”
Oleh karena itu, ia berharap kepada Jokowi, agar dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Maka kemungkinan menurutnya akan banyak yang bisa diungkap.
“Melalui TPGF, fakta penyiraman terhadap Novel Baswedan, fakta laporan keuangan, fajta Densus 88 agaknya bisa dibantu diungkap, Pak Jokowi.” (Robi/voa-islam.com)