JAKARTA (voa-islam.com)- Apa yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai makin menambah masalah. Pertambahan masalah tersebut nampak dinilai makin mempersulit diri KPK.
“KPK tidak menisbatkan sukses pada penyelesaian masalah, tapi pada bertambah rumit dan sulit diatasi,” kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, Selasa (20/06/2017).
Hal ini menurut Fahri karena KPK tidak mengikuti standard yang ada. KPK menurut dirinya seperti tidak mengikuti sistem. “Makanya audit sebagai standard penegakkan sistem tidak mau diikuti. KPK tidak suka langkah terukur.” Dan menurutnya hal tersebutlah yang akan dijadikan perhatian serius DPR RI.
“Ini yang mau diperiksa DPR. Kenapa sih tidak terbuka saja? Jelasin saja. Sudah ketemu uang negara Rp. 40,5 triliun. Tapi mana? (temuan pemeriksaan 2003-2013). Tugas supervise, koordinasi dan monitoring terbengkalai, sibuk OTT recehan.”
Fahri pun menanyakan letak kesuksesan untuk KPK tersebut. Dan apabila hal itu tetap dianggap sukses (OTT recehan), menurutnya baik KPK diberikan alat sadap ke semua Polsek. Jadi sukses artinya makin sibuk karena masalah tambah banyak dan gagal artinya tidak sibuk karena masalah selesai.” (Robi/voa-islam.com)