JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengkritisi pemerintahan Joko Widodo yang dianggapnya rezim islamophobia. Hal ini sebagaimana yang ia rasakan umat Islam Indonesia dengan segala hal berbau "tidak menghargai" antar satu dengan lainnya.
"#RezimIslamophobia ini tak paham Islam dan umat Islam Indonesia. Sering memojokkan dan membuat stigma 'radikal', 'teroris dan 'intoleran'. Padahal kalau elit #RezimIslamophobia mau belajar sejarah sedikit tentang perjuangan tokoh-tokoh Islam maka tak akan ada pandangan picik terhadap Islam," demikian katanya, di akun Twitter pribadinya, kemarin, Rabu (29/6/2017) malam dengan hastag (#)RezimIslamophobia.
Ia melihat, sejak RI merdeka, apa yang dicurigai oleh sekelompok pembenci terhadap Islam, misalnya membunuh dengan menggunakan bom tidak pernah ada. "Sejak RI merdeka sampai era reformasi, tak ada 'teroris' muslim, apalagi bom buhuh diri. Apalagi waktu itu Perang Dingin."
Menurutnya, apabila mengutip Huntington, Islam adalah "ancamn" bagi dunia internasional. Bukan karena hal lain, kecuali peradaban. Hal tersebut dinilai demikian karena tidak adanya lagi "sistem" yang dianggap meyakinkan bagi penduduk dunia.
"Usai Perang Dingin, komunisme versus kapitalisme, Huntington menulis Clash of Civilization. Kata Edward Said ini seperti blue print ideologi baru. Baru setelah 911 tahun 2001, muncul 'teroris' dan bom bunuh diri. 'Islam' jadi ancaman peradaban kalau pakai pikiran Huntington.
Maka usai 'kekalahan' komunisme dan bubarnya Uni Soviet, Islam jadi ancaman. Dimana-mana terjadi konflik terkait Islam atau negara Islam di Timur Tengah." (Robi/voa-islam.com)