JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam jangka menengah dan panjang, struktur perekonomian harus disehatkan. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Tekad ini baru bisa terwujud jika dalam waktu bersamaan memacu industrialisasi,” demikian kata ekonom, Faisal Basri, melalui faisalbasri.com, kemarin (29/06/2017).
Akselerasi pembangunan infrastruktur memang mutlak karena Indonesia relatif serba tertinggal dalam banyak hal. “Namun, perlu diingat, pembangunan infrastruktur perlu menitikberatkan pada unsur-unsur yang memperkokoh jatidiri kita sebagai negara maritim.
Pembangunan infrastruktur bertujuan utama untuk mengintegrasikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang hasilnya nanti terlihat dari penurunan ongkos logistik.”
Sejauh ini hasilnya belum terlihat. Logistics performance index (LPI) Indonesia justru mengalami kemerosotan. Dengan perbaikan logistik konvergensi harga-harga akan lebih cepat.
Untuk menghadapi revolusi industri IV yang ditandai oleh pentingnya peranan informasi dan komunikasi, infrastruktur dan teknologi ICT (information and communication technology) menurut Faisal mesti dipercepat sebagaimana pemerintah mempercepat pembagunan jalan tol.
“Sungguh kita sangat tertinggal dalam pembangunan ICT. Dua puluh tahun lalu pada bulan Juli, krisis keuangan melanda Asia Tenggara yang diawali oleh kemerosotan mata uang baht Thailand, lalu merembet ke Korea, Malaysia, dan Indonesia.
Betapa pedih derita kala itu. Kita tidak memiliki kemewahan mengalami hal serupa.” Niscaya Indonesia bisa keluar dari kutukan siklus krisis 20 tahunan. Semua berpulang pada diri sendiri. (Robi/voa-islam.com)