JAKARTA (voa-islam.com)- Akhirnya melalui Sri Mulyani pemerintah mengakui bahwa saat ini sedang terjadi anjloknya daya beli. Akan tetapi menurut pengamat politik, alasan Sri Mulyani karena komuditi agak kurang menarik.
“Tiga cluster masyarakat yang sudah terjadi sejak 1998 yaitu miskin, sangat miskin, dan mendekati miskin sejak 2014 tidak jelas penanganannya.
Jokowi punya teori sendiri bahwa belanja infrastruktur besar-besaran dengan sendirinya mengangkat derajat rakyat miskin, sangat dan mendekati,” kata Andi Arief, kemarin, Senin (03/07/2017), di akun Twitter pribadi miliknya.
Kekuasaan Jokowi yang sudah memasuki masa tiga tahun, menurut Andi malah menambah masalah. Daya beli masyarakat justru kian terpuruk.
Tidak hanya itu, infrastruktur yang digadang-gadangkan pun menurut Andi nampak akan terganjal. Akibatnya bisa jadi infrastruktur yang dibangun akan terbengkalai.
“Hampir tiga tahun Jokowi dengan teori infrastrukturnya malah daya beli masyarakat drop. Beberapa projek infrastruktur terancam mangkrak. Kita tunggu saja apa langkah Jokowi menghadapi kesulitan yang sangat berat dirasakan masyarakat saat ini sangat sabar.” (Robi/voa-islam.com)