JAKARTA (voa-islam.com)- Merakyatnya pemimpin sebuah bangsa dan negara menurut Mantan Staf Khusus Presiden bukan dilihat dari penampilannya yang nampak sederhana. Tetapi merakyat itu menurutnya dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin bersungguh-sungguh menyelesaikan sebuah masalah yang sedang dihadapi oleh rakyatnya.
“Apa yang disebut kerakyatan itu? Bukan berpenampilan sederahana, tapi kesungguhan mengurus rakyat yangs sedang susah dengan kebijakan,” kata Andi Arief, yang menjabat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (03/07/2017).
Belakangan ini media sosial sedang disibukkan dengan penilaian mantan Presiden oleh para yang diduga pendukung Jokowi. Di media sosial itu misalkan saja para pendukung tersebut nampak mempermasalahkan kinerja Presiden lalu dengan Jokowi.
Padahal, menurut Andi, hal itu (permasalahakan kinerja) seharusnya segera dihentikan karena sudah dapat terlihat perbedaannya dengan jelas. Apalagi jika dibanding dengan era SBY.
“Harap Pak Jokowi menyudahi upaya para buzzernya untuk menyerang 10 tahun SBY. Karena sudah terjadi perbedaan, saat ini daya beli menurun. Melalui Sri Mulyani pemerintah mengakui bahwa saat ini sedang terjadi anjloknya daya beli.”
Jokowi pun dimintanya agar tetap bekerja dengan semangat. Tidak perlulah mengurus-ngurus soal Pemilu yang akan datang. “Ayo, Pak Jokowi lebih bersemangat mengurus rakyat. Jangan konsentrasi pada RUU Pemilu yang mengarah pada calon tunggal.” (Robi/voa-islam.com)