JAKARTA (voa-islam.com)- Rakyat Indonesia, khususnya para kaum pembenci kedamaian antara umat beragama dan menafikan perjuangan Islam tidak perlu mengajarkan bahwa negera ini hasil dari sedikit banyak para ulama dan tokoh-tokoh.
“Gak usah mengada-ada. Siapa penjajah, semua tahu. Siapa yang melawan, semua tahu. Siapa yang berjuang, semua tahu. Buka sejarah. Buka mata lebar-lebar, besar jasa ulama yang membuat bangsa ini merdeka, yang membuat bangsa ini terhormat di mata dunia,” tulis Haikal Hasan, di akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.
Pun seperti adanya Pancasila, Haikal juga ada andil besar para ulama. Tidak hanya itu, UUD yang ada pun tidak dapat dinafikan buah dari pemikiran para ulama.
“Buka mata lebar-lebar, besar jasa ulama yang melahirkan Pancasila sebagai dasar negara, bahkan merancang UUD 45 demi bersatu.”
Bagi Haikal, perbaikan antara ulama dengan pemerintah adalah jalan untuk tetap menjaga Indonesia dari hal-hal yang tidak diinginkan. “Buka mata lebar-lebar, perbaikan hubungan antara pemerintah dan ulama adalah jalan menuju sebuah kekuatan dan keutuhan NKRI.”
Sebelumnya Haikal nampak menunjukkan keprihatinannya dengan adanya oknum yang tidak dapat menerima GNPF-MUI bertemu dengan Joko Widodo beberapa hari lalu, atau tepatnya saat hari Raya Idul Fitri. Menurutnya, pertemuan itu bagian yang patut diapresiasi karena itupun bagian dari mengingatkan pemimpin. (Robi/voa-islam.com)