JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam kunjungan kerja (kunker) seorang presiden, umumnya tidak akan ada waktu untuk memikirkan hal-hal lain di luar agenda. Namun, nampaknya hal demikian tidak berlaku bagi Joko Widodo, Presiden RI yang kabarnya memboyong keluarga (anak dan cucu) dalam kunjungannya ke luar negeri, Turki dan Jerman.
Dan apabila kabar itu benar, maka menurut pengamat politik hal yang dilakukan oleh Jokowi adalah pertama dalam sejarah RI. “Kalau benar anak cucu presiden ikut dalam rombongan, ini pertama dalam sejarah anak balita ikut KTT G-20.
KTT G-20, APEC dan lain-lain biasanya semua rombongan tidak ada waktu berleha-leha. Presiden dan rombongan melakukan perang diplomatik,” tulis politisi Demokrat, Andi Arief di akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (6/7/2017).
Menurut Andi, pesawat yang digunakan oleh Jokowi bukanlah untuk urusan keluaga, melainkan urusan negara. Terlebih apabila anak cucu itu ikut dilibatkan, maka menurut Andi itu hal di luar hal biasa.
“Kalau Presiden mendidik anak hadiri acara-acara tertentu di dunia mungkin public maklum. Tapi melibatkan menantu dan cucu sudah tidak lazim. Pesawat kepresidenan adalah salah satu fasilitas negara untuk kepala negara, bukan sebagai kepala keluarga.”
Andi mengingatkan, Jokowi dan tim sebaiknya tidak diam melihat hal yang tidak biasa ini. Sebab, apabila hanya diam dan tidak menanggapinya, maka yang “rugi” adalah anak, menantu, dan cucunya.
“Mohon maaf sebesar-besarnya buat cucu Jokowi yang kalau benar ikut, menjadi korban bully karena ulang sekeliling Presiden yang diam saja. Kita tunggu saja berita akan keluar di media yang kira-kira citra ndeso dan sederhana, misalnya: meski di Jerman, Kaesang dan Gibran makan tempe.” (Robi/voa-islam.com)