JAKARTA (voa-islam.com)- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera usut tuntas soal dugaan tindak pidana e-KTP yang melibatkan banyak anggota dewan dengan segara. Keseriusan KPK ini harusnya dilakukan bukan dengan main gebrak saja, melainkan tindakan nyata.
“KPK usut tuntas e-KTP, siapa tersebut menerima. Tidak perlu ragu atau main gertak. Tapi Sumber Waras jangan menyerah, ngeles, rakyat pasti dukung KPK,” himbau mantan Menteri Kehutanan, MS Ka’ban, di akun Twitter pribadinya, Senin (10/07/2017).
Menurut Ka’ban, sudah menjadi rumus di setiap kejahatan pasti meninggalkan jejak. Mata, ucapan, tangan, kaki dan hati, semua diminta pertanggungjwaban.
Ka’ban, lanjutnya, juga mendukung aparat kepolisian untuk membantu memecah kasus-kasus selain yang dihadapi KPK, salah satunya yang cukup hangat saat ini adalah kasus kejahatan penikaman ahli telematika dari ITB, Hermansyah.
“Semakin berat uji kinerja professional polisi Indonesia. Urusan panic cepat, tapi menghadapi penyiraman Novel Baswedan dan ahli IT Hermansyah perlu waktu. Semoga sukses,” tambah politisi dari PBB.
Joko Widodo yang beberapa waktu lalu mengapresiasi kinerja kepolisian seharusnya pun menurut dia mesti dibarengi perbaikkan. “Presiden Jokowi minta Polri perbaiki kinerja agar lebih baik. Permintaan ini bermakna sangat luas dan mendalam. Tidak perlu isu Kapolri pensiun dini.”
Budget polri era Presiden Jokowi naik cukup fantastis tapi menurutnya mesti ada himbauan kinerja harus lebih baik lagi, khususnya ungkap kasus anarkis. “Nove; Baswedan dan Hermansyah korban anarkis. Siapapun pelakunya, yang pasti negara/penguasa telah tak mampu (melindungi sama dengan gagal) rakyatnya.” (Robi/voa-islam.com)