JAKARTA (voa-islam.com)- Tunjangan kinerja daerah (TKD) Provinsi DKI Jakarta dinilai tidak efektif dalam kepemimpinan lalu (Jokowi-Ahok/Ahok-Djarot). Sebab TKD yang bernilai hampir 17 trilyun itu dinilai tidak berbanding lurus dengan kinerja yang ada selama ini.
“Tunjangan TKD itu hampir 200 persen dari jumlah gaji. Untuk membayar gaji Rp. 16 trilyun. Jadi TKd-nya tidak berbanding lurus dengan kinerja yang ada,” demikian kata M. Taufik, politisi dari Gerindra, Kamis (20/07/2017) lalu, di Jakarta.
Ia mengusulkan, dari banyaknya pengeluran itu, ada baiknya digeser untuk kegiatan masyarakat. Dan hal ini menurutnya sepadan dengan Anies-Sandi yang menurutnya memiliki filosofi gerakan.
“Itu duitnya tilyunan. Kalau ditarik—dipindahkan ke kegiatan public, saya kira akan menarik. Anies-Sandi itu kan memiliki filosofi gerakan. Dan saya kira pelibatan public itu mutlak untuk membangun Jakarta,” tambahnya.
Ia yang hadir dalam acara diskusi soal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menghimbau agar terus digulirkan. Mengingat, masih banyaknya masyarakat Jakarta yang menurutnya belum tahu, termasuk soal program-program Anies-Sandi.
“Soal ASEAN saja di tempat saya, di Warakas tidak tahu. Sosialisasi saja tidak ada. Dan saya harap kelompok diskusi ini menjadi penting untuk mengawal Anies-Sandi. Hidupkan.
Walau Anies-Sandi orang baik, saya jamin, tapi keduanya tetap harus dikawal. Hal ini agar keinginan Anies-Sandi terwujud, misalkan saja rumah nol Rupiah. Dan ini harus didukung,” tutupnya harap. (Robi/voa-islam.com)